Pendidikan pada Masa Kolonialisme

| On
April 01, 2015


Bangsa Eropa kemudian berlayar menjelajahi dunia dan menemukan benua Amerika. Mereka juga membawa konsep pendidikan ke benua Amerika. Kurikulum sekolah menengah mengikuti secara konsisten terutama dari bahasa Latin dan Yunani, beberapa bahasa Inggris, menulis, dan aritmatika. Terutama meneydiakan dalam tata bahasa Latin di sekolah yang mana merupakan pengembangan dari memburuknya humanism ciceronianisme yang mana bereformasi dan menugaskan kembali agama dan moral. Tidak ada yang baru yang ditambahkan untuk menyediakan perbedaan politik, ekonomi, dan lingkungan budaya di dunia baru.


Pada sekolah menengah, tata bahasa Latin dibiayai dari uang sekolah. Beberapa tanslasi tata bahasa Inggris dan privat bahasa daerah dibiayai oleh pebisnis. Pelopor praktisi akademi dan pendidikan modern, kurikulum mereka pada umumnya mencakup membaca, menulis, matematika, membaca sandi, navigasi, sejarah, geografi dan lain sebagainya.

Pendidikan bukan hanya di sekolah, di pasar, di kebun, di toko, semua lapisan masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap pendidikan. 

Benjamin Franklin adalah orang yang pertama kali mengajukan bahwa kurikulum harus meliputi menulis, menggambar, aritmatika, menjumlah, geometri, astronomi, bahasa Inggris, sejarah, geografi, mekanik, keuangan, dan kesehatan. Setiap siswa wajib mengambil mata pelajaran yang dirasa berguna untuknya.


sumber:  The Secondary School Curriculum Content and Structure. 1972. Weldon Beckner, Joe D. Cornett. Texas Tech University.


Related Post:

Pendidikan pada Abad Ke-19

Be First to Post Comment !
Posting Komentar