Konsep Pendidikan Bangsa Yunani [Bagian 1]

| On
April 01, 2015


Bagaimana konsep pendidikan bangsa Yunani?


Dari peradaban Yunani Kuno, kita dengan mudah mencari cerita mengenai filosofi dan praktek pendidikan mereka. Tidak sulit untuk mengakui bahwa sistem pendidikan mereka dari Negara kota Sparta dan Athena adalah kontroversi dan pertanyaan yang mendasar yang mengganggu kita saat ini: pentingnya sejarah untuk memahami problem pendidikan kontemporer menjadi semakin jelas.





Peradaban Yunani Kuno terbagi dua menjadi Periode lama dan Periode Baru. Pada periode lama, pendidikan disiapkan untuk melayani tujuan Negara, sedangkan pada periode yang baru khususnya di Athena, pendidikan lebih disiapkan untuk pendidikan individual.


Periode Lama



Ada dua perbedaan tujuan pendidikan di Yunani Kuno pada periode lama peradaban mereka. Sistem pendidikan yang dikembangkan oleh orang Sparta berbeda denga yang dikembangkan oleh orang Athena. Sparta dilingkupi dengan perang saudara dan menemukan kebutuhan untuk berperang. Yakni berperang untuk mempertahankan diri. 

Sistem pemerintah yang dikembangkan oleh bangsa Sparta sangat menekankan pada pertahanan Sparta. Sehingga hukum yang dibuat adalah untuk mempersiapkan masyarakatnya untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga Negara. Pendidikan Sparta bertujuan untuk memproduksi tentara atau prajurit yang tangguh, memiliki fisik yang kuat, dan memiliki keterampilan berperang. 

Negara Sparta mengatur warga negaranya bahkan semenjak lahir. Jika komite inspeksi menemukan ada bayi yang tidak memiliki bakat yang cukup untuk menjadi tentara atau prajurit Sparta, maka bayi tersebut tidak layak untuk hidup. Setiap anak yang telah berusia 7 tahun harus meninggalkan rumah mereka hingga mereka berusia 18 atau 19 tahun untuk tinggal di barak untuk mendapatkan pelatihan dari pemerintah. 




Kurikulum Sparta secara spesifik menekankan pada olahraga, latihan fisik, games, kombat, berlari, melompat, melempar, dan kegiatan lain yang menunjang seseornag untuk menjadi seorang prajurit perang. 



Setelah menjalani pelatihan hingga usia 18 atau 19 tahun, pada usia 30 tahun, generasi muda Sparta tersebut harus menikah dan melahirkan keturunan yang juga berbakat untuk menjadi prajurit perang. 



Sama halnya dengan laki-laki Sparta, perempuan Sparta juga dididik untuk bisa menyiapkan generasi Sparta yang siap untuk menjadi prajurit perang. Seorang perempuan Sparta wajib mendidik anak di rumah agar memiliki mental sebagai pejuang. 



Pendidikan orang Athena memiliki sedikit persamaan dengan orang Sparta kecuali pada kesetiaan untuk melayani pada negaranya dan membangun warga Negara yang berkualitas. Selain untuk mempersiapkan warga negaranya untuk memiliki keterampilan fisik dan militer, Athena bertujuan untuk mendidik warga negaranya agar terdidik dari berbagai aspek kebudayaan dan personal. Itu semua bersatu dalam pengalaman belajar yang mencakup emosi, intelektualitas, dan fisik dalam pola yang simetris. 



Walaupun disiapkan untuk laki-laki, yang memiliki populasi yang agak sedikit. Pendidikan Athena menyiapkan langkah untuk kemudian menjadi praktek pendidikan di dunia Barat. Konsep liberalism (pendidikan untuk manusia yang bebas, dan ide tersebut mengelilingi aspek pendidikan) datang kepada kita sebagian besar dibentuk di Athena. 

Pendidikan di Athena dimulai pada usia 7 tahun dan berakhir di usia 16-18 tahun. Pendidikan tersebut adalah untuk menyiapkan warga Negara untuk mengabdi kepada negaranya.

Ada dua tipe sekolah yang ada di Athena, yakni Palaestra atau sekolah keolahragaan yang menekankan pada pengembangan fisik tetapi lebih menekankan pada harmonisasi atau keseimbangan tubuh dibandingkan pengetahuan dan keterampilan untuk berperang. Kemudian Didascaleum atau sekolah musik, yang meliputi membaca, menulis, dan elemen literasi dari pendidikan (puisi, drama, sejarah, orator), sains, pelatihan kewarganegaraan, dan musik. 

Apa yang mungkin kita sebut sebagai pendidikan menengah di masa awal Athena langsung dibawah pengawasan dari pemerintah yang berkuasa, dan didesain sebagai pelatihan militer. Sebagian besar fokus kepada pelatihan di gymnasium, dan berolah raga disekitaran Athena, dan setelah mengenyam sekolah militer selama dua tahun maka anak laki-laki menjadi warga Negara Athena. 


sumber:  The Secondary School Curriculum Content and Structure. 1972. Weldon Beckner, Joe D. Cornett. Texas Tech University.



1 komentar on "Konsep Pendidikan Bangsa Yunani [Bagian 1]"
  1. konsep pendidikan Yunani perlu ditiru untuk memajukan bangsa

    BalasHapus